Munsaky Ar Myos

 *ORANG PERCAYA  ADALAH TULANG DAN DAGING DARI  KRISTUS*. -seri pembelajaran mengenai GEREJA- (pembacaan Alkitab tahunan. PB: *Efesus 5.* PL: *Ayub 36-37*) *Efesus 5:30* (KJI)  Sebab kita adalah anggota-anggota *tubuh-Nya,* dari *daging-Nya* dan dari *tulang-tulang-Nya* @. Dari ayat diatas dapat dipahami dan dimengerti jika Kristus *mengasuh* dan *merawat jemaat-Nya sedemikian rupa*, karena semua yang ada di dalam jemaat adalah anggota dari tubuh-Nya, yakni *anggota dari tubuh rohani-Nya* yang dikatakan sebagai  *daging* dan  *tulang* dari *tubuh-Nya*.  Yang dimaksudkan dengan tubuhNya , dagingNya , dan tulangNya, *dapat disamakan dengan Tuhan Yesus sendiri*. Oleh karena itu kalimat dari ayat diatas; *1).* Memiliki makna bahwa SETIAP ORANG PERCAYA adalah anggota-anggota tubuh Kristus yang *BERADA DIDALAM* Kristus. *2)*. Menunjukan bahwa kumpulan orang percaya/Gereja  sebagai suatu *tubuh fisik Kristus*, adalah *metafora*   yang *menekankan  kebersamaan* dan *kesatuan* di tengah-tengah

  Ikatan adat dan pelaksanaannya : --------------------------------------------------- Oleh : Manfawawir Ar Supine,  --------------------------------------------------- UANG SUSU, Vs KAIN GENDONG ( Abobes Kapar/Abobs Kapar) BAYAR UANG SUSU, ------------------------------- Bayar uang susu adalah budaya umum yang selalu digunakan oleh sebagian besar suku di Papua, terlebih mereka yang mendiami pesisir garis pantai Tanah Papua dan Papua Barat.  Pembayaran uang susu terjadi ketika adanya perkawinan antara dua suku atau sesama suku orang Papua terlebih suku Biak sebagaimana disampaikan pada awal tulisan ini. Namun dari cara dan pelaksanaan prosesi pembayaran uang susu secara khusus suku Biak, sudah keluar jauh dari makna adat yang sesungguhnya dengan mengkolaborasi adat dan kebiasaan sebagian suku diteluk Saireri, Tabi dan Bomberai dan lain-lain suku yang menamakan proses ini pembayaran uang susu dari segi bahasa indonesia dan bahasa daerahnya masing-masing. BAYAR KAIN GENDONG -------------

 MINANG, PEMINANGAN, ---------------------- FUKEN,  FAKFUKEN, ---------------------- Oleh : Manfawawir Ar Supine  --------------------------------------------- Minang, peminangan atau fuken, fakfuken adalah sebuah tradisi yang secara umum digunakan oleh setiap komunitas yang mendiami bumi ini,  entah dia itu orang asing atau pribumi dari bagian dan wilayah tertentu di bumi ini.  Hal yang menjadi fokus penulis adalah tradisi suku Byak dalam proses pelaksanaan peminangan dari KABOR BYAK(Laki laki) kepada( perempuan)INSOS BYAK.  Proses peminangan ini bukanlah sesustu yang dianggap sepele atau biasa oleh mereka yang melaksakan proses peminangan, Proses ini memiliki nilai-nilai budaya dan aturan-aturan tersendiri sesuai dengan tatanan adat suku Byak yang sesungguhnya. Dalam proses peninangan dari kelompok kabor Byak kepada insos Byak, wajib hukumnya untuk dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali kepada perempuan yang ingin diminang dan apa bila proses awal, kedua ditolak maka proses ketiga adalah m

sumberinfo:BPK.L.A  Jangan kita sombong dan angkuh dengan sesuatu yang belum kita tahu arah dan tujuan yang sesungguhnya. Hari ini kita boleh berandai-andai dipuncak kekuasaan tetapi sayang,,  dikemudian hari jari yang tak bersalah terhimpit oleh gigi sendiri.  Banyak asset diatas pulau itu yang hancur bukan karena ulah rakyat jelata, tetapi berawal dari ulah para pemangku kekuasaan yang meletakkan kepentingan pribadi diatas kepentingan kekuasaan.  Wibawa dan wajah pulau itu terkenang sepanjang masa bukan karena seorang investor asin yang datang berinvestasi dipulau itu, tetapi prinsip dan etika kepemimpinan dari para pendahulu yang lebih mengedepankan rasa cinta terhadap rakyat dan tanah airnya. Mereka memelihara alam sekitar dengan rasa cinta, sebab mereka tahu budaya dan kebiasaan para penghuni negeri itu yang terkadang melespaskan kesibukan dan bernostalgia sebagai masyarakat peramu.  Mereka tidak pernah bermimpi benda asin jatuh dari langit dan merubah kehidupan mereka, ..... Demi

 SALAM LITERASI  kampung literasi insumarires biak timur Papua untuk menciptakan generasi muda yang cerdas untuk membangun negeri ini  harus ada pengorbanan yang kita harus lakukan agar menciptakan generasi muda yang cerdas dan pintar yang bisa meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan baik bagi negara ini terutama untuk daerah dan lingkungan sekitar kita. kampung literasi insumarires adalah salah satu contoh kampung literasi di kabupaten Biak Numfor Papua yang harus di kembangkan terus dan harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat  kampung literasi insumarires berada di wilayah biak timur tepatnya kampung bosnik(atas) berdekatan dengan Polsek biak timur. pada tanggal 14 Maret 2021 saya(Luis Arwakon) sempatkan waktu datang ke kampung literasi insumarires untuk memberikan sedikit berkat berupa alat" tulis dan buku gambar,saya bertemu dengan relawan kampung literasi insumarires saudarah Moses aiwor dan kami sedikit berbincang dan beliua berkata" (Moses

Hal baik dan buruk bisa saja merugikan   Tak semua hal yang kita lakukan itu akan terlihat baik adanya,banyak sekali tindakan tindakan yang sering keluar dari koridor atau jalur yang sesungguhnya sehingga banyak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan secara manusia kita ini tidak luput dari kesalahan namun kita harus tahu bagaimana caranya untuk bisa meredam atau memberika solusi dan mendapatkan jalan keluarnya. Manusia memiliki berbedaan dalam sifat, karakter dan pola pikir yang tak sama sehingga banyak orang yang masih memikirkan hal-hal di luar nalar sebagai manusia yang hidupbersosial Sifat yang cenderung adalah sifat egois pada diri kita yang selalu di besar besarkan dan tak mau belajar untuk mengalah demi kebaikan bersama terkait hal ini kita harus mempunyai prinsip dasar untuk perpegang tetap pada prinsip agar kita tak mudah untuk dilakukan hal-hal yang merugikan orang lain terutama merugikan banyak orang. Hal yang kita anggap baik belum tentu baik menurut orang lain dan b